ADA HAK ORANG LAIN,
JANGAN SOMBONG……….
“ Maha Suci Allah yang menguasai (segala)
kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu “ ( Q.S Al Mulk ayat 1)
Kita sudah banyak tahu bahwa kita selaku manusia diturunkan ke bumi ini tiada
lain hanya untuk beribadah kepada Allah SWT Tuhan semesta alam, dimana atas sifat kasih sayang Nya kita diberi hamparan kenikmatan seluas luasnya baik nimat jasmani
dan nikmat rohani namun tidak sedikit
dari kita yang mengkufuri nikmat-nikmat yang telah di berikan Allah SWT
tersebut, Bahkan Allah SWT sendiri dalam
kitab Suci Al Qur’an mengancam atas orang orang yang mengkufuri nikmat tersebut
dengan Azab yang sangat pedih
Islam sebagai Agama yang Rahmatan Lil’ Alamin ( Rahmat bagi
semesta Alam ) mempunya sifat yang Komperensif
yaitu mencakup semua aspek kehidupan baik yang sifat nya ritual maupun
sosial, dimana dalam cakupan itu Islam mengatur
berbagai hubungan hubungan manusia , baik hubungan manusia dengan Tuhan,
manusia dengan manusia lainya , dan manusia dengan alam, dan Islam mengatur
tentang itu.
Dalam kaitannya dengan perintah dan larangan dalam Islam
sendiri itu tentunya ada hikmah yang
bisa kita ambil dari kedua nya, kenapa aturan tersebut (perintah dan larangan )
, Tujuan Adanya syari’at antara lain untuk memelihara agama , misalnya kita
bersikap toleransi antar umat beragama, sebagaimana Islam berkewajiban membela
agama dan dirinya terhadap gangguan pihak lain yang memiliki keyakinan berbeda,
selanjutnya untuk memelihara jiwa (hak
untuk hidup), seperti larangan membunuh
jiwa tanpa alasan yang dibenarkan syari’at , dan untuk memelihara/menjaga harta
, seperti larangan untuk mencuri.
Aturan aturan yang bersumer dari Allah sangat erat kaitan
nya dengan akhlak dimana akhak menjadi aktualisai dari keyakinan dan kepatuhan
dari kepada Allah SWT, tentunya dalam akhlak tersebut mengandung norma baik dan
buruk, maka sepatutnya kita menjadi pribadi pribadi yang berahlak baik (akhlak
al- karimah )dimana melakukan sesuatu berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Salah satu ahlak tercela disaat Zaman sudah terjajah oleh
pandangan Hedonisme adalah sipat sombong,
sombong adalah merasa paling diatas segalanya, baik merasa memiliki pengetahuan lebih , harta
lebih dan lainnya serta apa yang dicapai merupakan mutlak milik nya sendiri dan
atas hasil usahanya sendiri. Sombong juga bisa juga dilihat dari kacamata “bukan
dari apa yang seseorang bawa tapi dari
cara pembawaannya”
Dalam kepemilikan harta misalnya, kita bisa merasa lebih atas
apa yang kita miliki tanpa melihat siapa yang telah menganugrakan pemberian harta tersebut ,
ketika sombong telah memasuki ranah kepemilikan pribadi maka kebanyakan kita
lupa bahwa harta yang kita miliki ada hak bagi orang lain yang membutuhkan yang
harus di penuhi, baik seperti kewajiban mengeluar kan Zakat 2,5 % dari
kepemilikan harta apabila telah mencapai nisab, selain kewajiban adapun ibadah
sunah yaitu sadaqah , infak dan kegiatan amal sosial lainya.
Esensi dalam kepemilikan harta Islam tidak hanya melihat
masusia sebagai makhluk individu tetapi
juga sebagai makhluk sosial artinya harus mementingkan juga kepentingan
orang lain dan masyarakat.
Muslim yang satu bersaudara dengan muslim yang lain,
Alangkah eloknya kekokohan bangunanan persaudraan muslim itu dijaga dengan
menebar kasih sayang kepada sesama, tidak hanya berteman melihat status
kekayaan seseorang hanya melihat orang
kaya, tetapi tidak mau berteman dengan orang-orang yang sedeng memiliki
kesempitan dan kekukurangan. Baik adanya kita berteman dengan teman kita yang
bercukupan harta dan dari itu kita bersama-sama membantu saudara kita yang
membutuhkan. Wallahualam
Surya Suwarna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar