Pengalaman berharga ditahun 2016
tepatnya pada hari Sabtu tanggal 12 Maret ditahun tersebut, saya diamanatkan
untuk menjadi moderator seminar ekonomi Islam dilingkungan kampus Universitas
Muhammadiyah Tangerang. Sudah menjadi kebiasaan terkadang walapun dalam
organisasi sudah ada sekejul untuk menyiapkan acara-acara organisasi tetapi
persiapan suka mendadak akhirnya dengan minim persiapan terlebih tidak ada sama
sekali jam terbang tampil didepan khalayak banyak sekelas seminar, akhirnya
dengan memaksakan diri dengan mengiyakan semangat yang diberikan teman-teman saya
mengambil tawaran untuk menjadi moderator untuk yang pertama kali tersebut. Kebingungan pun melanda akhirnya selama
seminggu mencari cari gaya tampilan seorang moderator bagaimana dan apa yang harus disampaikan dipembukaan dan saat acara oleh seorang
moderator tersebut maka dengan usaha maksimal cari artikel di mbah google
dan mendownload video di mang youtube akhirnya rieut (pusing)
juga tetapi Alhamdulillah ada di mang youtube ketemu videu yang
di upload oleh keluarga besar KSEI PROGRES STIE TAZKIA dimana ada
kegiatan seminar nasional ekonomi Islam “Ekonomi Bertanya? Islam Menjawab” ,
dan saya terinspirasi dengan modertor seminar tersebut yaitu kang Hilman Fauzi
(DAI). Masya Allah.
Ini sedikit pembukaan moderator yang
saya tulis sebagian besar terinspirasi dari beliau dan sebenarnya pas saya
menjadi moderator pun gayanya ikut-ikutan beliau. Sampai penempatan untuk tepuk
tangannya. Tetapi Allhamdulillah acara lancar dan peserta lebih dari 250
orang tidak ada yang kabur hehe. Mungkin moderatornya kaya pelawak. Ganteng.
So. Mari bumikan ekonomi Islam
---------------------------------------------
*
Assalamualaikum
Wr Wb
Alhamdulillahi
rabil alamin Wabbihinastainu ‘ala umuri dun-yaa waddin. Assalatu wassalatu ‘ala
asrafil ambiya iwal mursalin, wa ala alihi wasahbihi, waman TAbiahu biihsani
illa yauumiddin
Jangan lihat kaos kaki (2016) |
Baik. Hari ini kita akan belajar
bersama tentunya, selanjutnya berdiskusi juga untuk membahas satu tema yang
diusung panitia, yakni “membangun peradaban yang adil dengan sistim ekonomi
Islam”. Tema yang luar biasa, apabila digali maka pasti banyak pertanyaan
kenapa harus ekonomi Islam? Dan sebaginya. Kalau kita bicara barangkali diawal
pertemuan ini saya akan sampaikan Islam itu sebagai agama Universal dan
Komperhensif, telah mengatur kehidupan manusia dari A-Z, Bahkan masalah Ekonomi
telah dibahas didalam Al-Qur’an Secara detail , seperti maslah harta dan
perniagaan. Bicara tentang ekonomi maka berbicara tentang permasalahn dan urusan kita sendiri, terlebih apabila kita
bicara lingkup makro di Indonesia sendiri saat ini telah mengalami kesenjangan
yang tinggi, lebih lebih bicara duniakeseluruhan
tentunya membangun peradaban yang adil
menjadi tantangan bagi Umat yang perlu didukung bersama-sama sehingga tujuan
Al-Falah (kesejahteraan) yang hakiki dapat terwujud bersama.
Dan Insha Allah saya disini saya
tidak akan membahas sendiri tentunya, di
sini telah hadir dua orang pembicara. Saya persilahan kepada pembicara untuk
menepati tempat yang telah disediakan. Boleh tepuk tangan untuk para
pembicara
Iya baik saya perkenalakan pembicara
pertama kakanda Abdul Rosid, boleh tepuk tangan untuk kakanda Abdul
Rosid. aktivitas beliau sekarang merupakan Mahasiswa semester 8 PS,
dioragnisasi sendiri beliau menjabat ketua KSEI SCiBe UMT masa Amanah
2014-2015, sebelumnya Kepala Divisi
Penelitian dan Pengembangan Kelompok Studi Ekonomi Islam Universitas
Muhammadiyah Tangerang 2013-2014 dan pada tahun 2010-2011 beliau juga menjabat
sebagai Kepala Divisi Penelitian dan
Pengembangan Kelompok Studi Ekonomi Islam IESA (Islamic Economy Student Association) PTIQ jakarta .
Yang kedua, .......................
Surya Suwarna
---------------------------------------------
Tips menjadi modertor pemula
1.
Jangan
memikirkan kita ganteng atau sedikit kurang ganteng, cantik atau sedikit kurang
canting yang terpenting adalah kita harus “Siap”
2.
Setelah
kita mengikrarkan diri dengan kata “Siap” kita utamakan membaca dulu
“Bismillah” dan Berserah diri kepada Allah SWT semoga kita dilancarkan dalam
ikhtiar belajar sampai selesai acara.
3.
Pastikan
gaya pakaian dan gaya pembawaan acara disesuaikan dengan tema acara tersebut. Untuk
gaya pakaian dulu saya sewa jas di tukang rias.
4.
Terus
belajar dan belajar
5.
Minta
do’a orang tua
6.
Ketika
pas naik acara jangan tegang dibawa happy.
7.
Jadikan
pengalaman guru terbaik buat mendatang.
Saat menjabat Kepala divisi hubungan
media KSEI SCiBe Universitas Muhammadiyah Tangerang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar