ARSIP LEMBUR KURING - Surya Suwarna

Surya Suwarna

menulis = berbicara .......

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

ARSIP LEMBUR KURING

MENGENAL DESA SAYA
DESA CIPAREUAN – CIBIUK 

ORIENTASI WILAYAH DESA CIPAREUAN
Pertanian Kampung Lembur Kulon Di Bawah Kaki Gunung Haruman
Desa Cipareuan merupakan salah satu desa yang terdapat di Kabupaten Garut,  yang terdiri dari 10 RW dan 39 RT. Jarak Desa Cipareuan ke Ibu Kota Kecamatan Cibiuk sekitar 0,5 Km, lama jarak tempuh dengan berjalan kaki atau kendaraan non-bermotor sekitar 30 menit. Jarak Desa Cipareuan ke ibu kota Kabupaten Garut adalah 21 Km, yang ditempuh selama satu jam dengan kendaraan bermotor.
Adapun letak Desa Cipareuan sebelah utara berbatasan dengan Lingkung Pasir, Cibiuk Kidul, sebelah selatan berbatasan dengan Sendang Sari, Kecamatan Lewigoong, sebelah timur dengan Cibiuk Kidul dan Cibiuk Kaler, dan sebelah barat dengan Haruman Sari, Kecamatan Lewigoong.
Kawasan Cipareuan dibagi menjadi beberapa penggunaan lahan meliputi lahan untuk pemukiman seluas 55.650 ha/m2, persawahan seluas 158 ha/m2,, perkebunan seluas 74.772 ha/m2 dengan kemiringan tanah 30 derajat.
Berdasarkan pengunaan tanah, Desa Cipareuan terdiri dari tanah sawah, tanah kering, tanah basah, tanah perkebuanan, tanah fasilitas umum, dan tanah hutan.  Tanah sawah dibagi menjadi tiga bagian yaitu sawah irigasi teknis seluas 106,440 ha/m2, sawah irigasi ½ teknis seluas 21,650ha/m2, dan sawah tadah hujan seluas 30 ha/m2.. Tanah kering digunakan untuk tegal atau ladang seluas 151,097 ha/m2dan untuk pemukiman seluas  55,650 ha/m2. Tanah basah terdiri dari tanah rawa seluas 0,5 ha/m2. Tanah perkebunan terdiri dari tanah perkebunan rakyat seluas 25 ha/m2, dan tanah perkebunan Negara seluas 49,772 ha/m2. Tanah fasilitas umum terdiri dari tanah desa 14 ha/m2, perkantoran pemerintah 1,110 ha/m2. Sedangkan tanah hutan terdiri dari hutan lindung seluas 49,772 ha/m2.
Desa Cipareuan memiliki berbagai potensi di beberapa sektor. Di bawah ini terdapat tiga potensi  umum yang terdapat di Desa Cipareuan.
·         POTENSI SUMBER DAYA ALAM
PERTANIAN
Desa Cipareuan memiliki potensi paling banyak ada di bidang pertanian terutama tanaman pangan. Luas tanaman pangan menurut komoditas pada tahun 2010 meliputi tanaman jagung seluas 45 ha dengan penghasilan 490 Ton/ha, kacang kedelai seluas 2 ha yang menghasilakan 10 Ton/ha, kacang tanah seluas 7 ha yang menghasilakan 14 Ton/ha, kacang panjang seluas 2 ha yang menghasilkan 105 Ton/ha, padi ladang seluas 150 ha yang menghasilakan 4 Ton/ha, ubi kayu seluas 15 ha yang menghasilkan 5,600 Ton/ha, cabe seluas 9 ha yang menghasilkan 8,900 Ton/ha, tomat seluas 5 ha yang menghasilkan 7,00 Ton/ha, sawi seluas 0,2 ha yang menghasilkan 4 Ton/ha, mentimun seluas 5 ha yang menghasilkan 5,59 Ton/ha.

Berdasarkan hasil komoditas buah-buahan yang dibudidayakan meliputi jeruk seluas 15 ha dengan hasil sebanyak 10,500 Ton/ha, alpukat seluas 0,30 ha dengan hasil sebanyak 4,700 Ton/ha, mangga seluas 0,1ha dengan hasil sebanyak 3,3 Ton/ha, dan pepaya seluas 0,7 ha dengan hasil sebanyak 5,6 Ton/ha. Jumlah keluarga yang memiliki lahan buah-buahan  sebanyak 315 keluarga dan  keluarga yang tidak memiliki lahan buah-buahan sebanyak 116 keluarga.
Selain menanam tanaman untuk pangan dan buah, warga Cipareuan juga menanam tanaman apotik hidup untuk berjaga-jaga sebagai obat ketika ada yang sakit. Tanaman yang ditanam untuk apotik hidup  adalah jahe seluas 1 ha dengan jumlah panen 2,700 Ton/ha dan kunyit seluas 3 ha dengan jumlah panen 6,600 Ton/ha.
PERKEBUNAN
Perkebunan yang diusahakan warga Desa Cipareuan adalah kelapa seluas 0,560 ha dengan hasil panen 8 kw/ha, kopi dengan luas lahan 1,150 ha dengan hasil panen 6 kw/ha dan tembakau dengan luas 9,150 ha dengan hasil panen 1 kw/ha. Jumlah keluarga yang memiliki lahan perkebunan 115 keluarga (90 keluarga memiliki kurang dari 5 ha dan 23 keluarga memilki 10-50 ha), dan yang tidak memiliki tanah perkebunan adalah 280 keluarga.

KEHUTANAN
Gunung Haruman
Secara kepemilikan, luas hutan Desa Cipareuan yang dimiliki oleh Negara seluas 49,772 ha, milik adat atau ulayat seluas 25 ha, dan perhutani atau instansi sektorel seluas 130 ha. Hasil hutan berupa kayu sebanyak 700 m3/th dan bambu 3000 m3/th. Pengolahan hutan tidak menimbulkan dampak yang berarti untuk Desa Cipareuan seperti tidak ditemukannya pencemaran air, udara, longsor atau erosi, kerusakan biota atau plasma nuftah hutan, kemusnahan flora, fauna dan satwa langka dan hilangnya sumber mata air.
PETERNAKAN
Selain bermata pencarian sebgai petani warga Desa Cipareuan juga berprofesi sebagai peternak. Tenak yang diusahakan diantaranya sapi dengan perkiraan jumlah populasi sebanyak 40 ekor, ayam kampung sebanyak 3.900 ekor, bebek 700 ekor, kambing sebanyak 1.105 ekor, angsa sebanyak 117 ekor, dan burung puyuh sebanyak 86 ekor. Peternakan ini juga didukung dengan kawasa gembalaan seluas 3 ha. Warga Desa Cipareaun juga melakukan pengolahan hasil ternak namun sayangnya pengolahan masih diusahakan oleh satu orang. Pemasaran hewan ternak dilakukan dengan berbagai cara, baik itu dijual langsung ke konsumen, dijual kepasar hewan, maupun dijual ke pengecer. Sayangnya belum ada peternak menjual ternaknya ke KUD.
PERIKANAN
Ikan yang diusahakan adalah ikan mas sebanyak 0,312 ton/th, mujair sebanyak 0,185 ton/th, lele sebanyak 0,10 ton/th. Hasil perikanan dijual ke konsumen langsung dan pengecer.
SUMBER DAYA AIR
Sumber utama daya air Desa Cipareuan adalah mata air yang dinilai baik. Air di Desa Cipareuan hanya bersumber dari mata air tidak ada sumber lainnya hingga air menjadi masalah utama yang ada di Desa Cipareuan.
  • POTENSI SUMBER DAYA MANUSIA
Desa Cipareuan dari segi wilayahnya cukup luas serta penduduknya cukup banyak jika dilihat dari kondisi pedesaan. Jumlah penduduk Desa Cipareuan sebanyak 5.871 orang yang terdiri dari jumlah laki-laki sebanyak 3.084 orang dan jumlah perempuan sebanyak 2787 orang, dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 1.429 Kepala keluarga (KK).
Warga Desa Cipareuan memiliki agama/kepercayaan yang sama yaitu Agama Islam. Dan pada umumnya bersuku Sunda, namun karena adanya jalinan pernikahan maka Desa Cipareuan ini juga diwarnai dengan keberadaan suku Jawa.
Jumlah penduduk produktif yang masih bisa dan mampu untuk bekerja sebanyak 4.427 orang yang berkisar dari umur 18-56 tahun.
  • POTENSI KELEMBAGAAN
Dasar hukum yang digunakan sebagai landasan dalam pembentukan pemerintahan  Desa Cipareuan adalah Perda, Keputusan Bupati ataupun Camat. Sedangkan untuk hukum pembentukan BPD adalah Perda. Jumlah aparat pemerintahan desa sekitar 10 orang dengan kepala desa, sekretaris, kepala urusan pemerintahan, kepala urusan pembangunan, kepala urusan kesejah teraan rakyat, kepala urusan umum, kepala urusan keuangan, dan aktif dalam kelembagaan.
Tingkatan pendidikan yang pernah didapat oleh perangkat lembaga desa ini berada dalam berbagai strata, kepala desa, sekretaris desa, kepala urusan pemerintahan, kepala urusan pembangunan pendidikan terahir yang didapat adalah SMA. Kepala urusan kesejahteraan, kepala urusan umum, dan kepala urusan keungan pendidikan terahir yang didapat adalah SMP.
Selain lembaga pemerintahan Desa Cipareuan juga didukung oleh lembaga kemasyarakatan seperti industri kecil dan menengah diantaranya industri alat rumah tangga sebanyak 6 lembaga  dengan jumlah anggota 26 orang. Industrial material bangunan sebanyak 1 industri dengan anggota 6 orang, industry kerajinan sebayak 12 kerajinan dengan anggota 45 orang, industri makan dan restoran sebanyak 2 industri dengan anggota 20 orang. Usaha jasa isi ulang air minum sebanyak 1 unit dengan jumlah anggota 1 orang. Selain itu juga ada jasa lembaga keterampilan berupa service elektronik sebanyak 2 orang dengan angggota 2 orang.
Sistem perlembagaan ini juga didukung dengan lembaga pendidikan terbukti dengan adanya 2 TK milik swasta, 4 SD milik pemerintah, dan  1 SMP milik pemerintah. Untuk pendidikan mulai dari pendidikan SMA sampai perguruan tinggi tidak ada di Desa Cipareuan,  oleh karena itu anak SMP yang ingin melanjutkan pendidikannya ke SMA harus harus keluar dari Desa Cipareuan. Tenaga pengajar yang menyokong sekolah ini dinilai masih kurang untuk 130 murid TK tenaga pengajar yang dimilki hanya 14 orang, 1.200 murid SD diajar oleh 26 guru, dan 970 murid SMP ditangani oleh 29 guru. Lembaga keamanan Desa Cipareuan dipegang oleh Hansip sebanyak 21 orang.


AKTIVITAS KEMASYARAKATAN
Aktivitas masyarakat Desa Cipareuan tidak jauh berbeda dengan kehidupan desa-desa lainnya. Masyarakat Desa Cipareuan keseluruhan beragama Islam. Oleh karena itu, kegiatan atau aktivitas keagamaan mereka biasanya diisi dengan pengajian rutin yang biasanya dilaksanakan tiga kali seminggu atau pelaksanaan tersebut tergantung dari para pemuka agama di setiap kampung.
Selain aktivitas keagamaan, masyarakat Desa  Cipareuan ini cukup aktif dalam aktivitas kepemudaan dan olahraga. Aktivitas-aktivitas tersebut diwadahi dalan satu lembaga yaitu Karang Taruna. Aktivitas yang sering mereka lakukan adalah bermain voli antar kampung atau antar desa se-kecamatan Cibiuk. Selain voli, olahraga yang sering mereka lakukan adalah tenis meja.
Kegiatan Pertandinagn Bola Bola Voli Antar Kampung Di Desa Cipareuan



 Selain para pemuda, ibu-ibu dan remaja putri Desa Cipareuan juga memiliki berbagai aktivitas yang tergabung dalam PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga). Mereka aktif dalam bidang kesehatan ibu dan anak di Posyandu dan kegiatan penyuluhan KB (Keluarga Berencana).
Produksi Batu Bata Secara Tradisional Di Kp Lembur Tengah
Aktivitas kesehatan di desa cipareuan kurang berjalan lancar. Memang terdapat gedung Puskesdes di Kampung Maja, namun Puskesdes tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini disebabkan karena kurangnya sumber daya manusia seperti petugas kesehatan, dokter maupun obat-obatan.
Aktivitas masyarakat Cipareuan terutama di Kampung Lembur Tengah bergerak dalam pembuatan batu bata. Sedangkan masyarakat di Kampung Curug bergerak dalam produksi kerudung dan celengan uang.( Sumber : Laporan KKN Mahasiswa Unpad ) 




Nyukcruk Galur Patilasan Sunan Haruman
Syekh Ja’far Shidiq dan Sambal Cibiuk

CUKUP banyak tokoh yang terkenal jasanya dalam menyebarkan Islam di Kab. Garut yang gaungnya meluas hingga luar daerah. Salah satunya adalah Syekh Ja’far Shidiq asal Kec. Cibiuk yang juga dikenal dengan sebutan Mbah Wali Cibiuk. Ia hidup sezaman, bahkan dikenal bersahabat baik dengan penyebar Islam lainnya di daerah Tasikmalaya, Syekh Abdul Muhyi.
Karena jasanya yang besar dalam menyebarkan Islam serta perkembangan kehidupan masyarakat Garut, khususnya di Garut Utara, makamnya yang terletak di kaki Gunung Haruman Desa Cipareuan, Kec. Cibiuk tak pernah sepi dari para peziarah. Belakangan, makam Syekh Ja’far Shidiq ini dijadikan Pemkab Garut sebagai salah satu objek wisata ziarah, tergolong ke dalam atraksi budaya peninggalan sejarah dengan bentukan fisik (relik/artefak) berupa makam. Selain berdoa dan menafakuri kiprah perjuangan Syekh Ja’far Shidiq dalam menyebarkan Islam, para peziarah juga dapat mempelajari kebudayaan, khususnya sejarah dan kebudayaan Islam.
Denah Makam Sunan Haruman
Syekh Ja’far Shidiq tidak henti-hentinya mendorong umat untuk terus menggali serta mengembangkan ilmu dan kemajuan ekonomi, termasuk keahlian membuat makanan. Salah satu warisan dari Syekh Ja’far Shidiq yang hingga saat ini terus dikenal, yaitu “sambal cibiuk” yang dikembangkan putrinya, Nyimas Ayu Fatimah. Sambal cibiuk bahkan sudah menjadi trade mark di sejumlah restoran di beberapa kota besar seperti Bandung dan Jakarta.
Syekh Ja’far Shidiq juga meninggalkan warisan lain yang tak kalah pentingnya bagi pengembangan Islam, yaitu sebuah bangunan masjid yang hingga kini masih bisa dimanfaatkan umat Islam untuk berbagai kegiatan keagamaan. Masjid yang dibangunnya memiliki ciri dan corak khas bangunan masjid buatan para wali di Pulau Jawa, yaitu beratap kerucut dengan disangga oleh tiang-tiang kayu kokoh yang sambungannya tidak menggunakan paku.
Pada bagian atas atapnya dipasang sebuah benda berukir terbuat dari batu yang disebut masyarakat setempat sebagai “pataka”. Diperkirakan bangunan masjid tersebut sudah berusia lebih dari 460 tahun.
Masjid yang dikenal dengan sebutan masjid Mbah Wali tersebut terletak di Kp. Pasantren Tengah, Desa Cibiuk Kidul, Kec. Cibiuk. Sayangnya, bentuk bangunan masjid tersebut sudah banyak berubah dari aslinya. Sehingga harapan masyarakat setempat agar masjid tersebut bisa dijadikan salah satu bangunan cagar budaya sulit terwujud.
Menurut pengurus masjid Mbah Wali, Ahmad Zainal Muttaqien, masjid peninggalan Syekh Ja’far Shidiq tersebut aslinya berupa bangunan panggung berukuran 6 meter kali 6 meter terbuat dari bahan kayu dan bambu, dengan lantai dari palupuh (papan terbuat dari bambu, red). Atapnya berupa ijuk yang di atasnya dipasangi sebuah pataka. Masjid tersebut beberapa kali mengalami renovasi.
“Sekarang yang asli mungkin hanya tinggal kerangka dan bentuk bangunan serta patakanya itu. Atapnya sudah diganti genting dan palupuh juga sudah diganti dengan papan kayu,” katanya.
Saat ini, bangunan masjid Mbah Wali tersebut, bahkan sudah diperluas dengan cara disambungkan dengan bangunan masjid permanen di belakangnya yang berukuran 11 meter kali 13 meter. Perluasan bangunan dilakukan seiring bertambahnya jumlah penduduk di daerah tersebut. Dengan penambahan bangunan tersebut, masjid mampu memuat jemaah lebih dari 200 orang.
Masjid Mbah Ali Tempat Persinggahan Peziarah
SEBELUM memulai ziarahnya ke makam Syekh Ja’far Shidiq di kaki Gunung Haruman, biasanya para peziarah terlebih dahulu datang ke Masjid Mbah Ali. Mereka yang datang ke Cibiuk selain dapat berziarah ke kompleks makam Syekh Ja’far Shidiq dan Masjid Mbah Wali Cibiuk, juga bisa menikmati wisata kuliner sambal cibiuk yang tersedia di sejumlah warung dan restoran sepanjang jalur Jalan Raya Cibiuk. Dalam beberapa waktu terakhir, kawasan Gunung Haruman juga sering dijadikan arena olahraga paragliding yang mengundang banyak peserta dan penonton.
Makam Syekh Ja’far Shidiq berada di tengah kompleks makam seluas 5 hektare. Lokasi makam berjarak sekitar 300 meter dari ibu kota Kecamatan Cibiuk atau 21 km dari arah kota Garut. Dari arah Bandung maupun Tasikmalaya dapat dijangkau melalui jalur Nagreg-Balubur Limbangan. Dari Terminal Balubur Limbangan, makam tersebut hanya berjarak sekitar 10 kilometer.
Makam Syekh Ja’far Shidiq terdiri atas empat kompleks makam utama yang semuanya merupakan kerabat dekatnya yang juga terbilang penyebar Islam di daerah Garut. Keempat kompleks adalah Makam Eyang Abdul Jabar yang berada di sebelah Timur, dan agak ke tengah adalah makam Syekh Ja’far Shidiq sendiri. Ke arah barat terletak makam Nyimas Ayu Siti Fatimah, dan paling ujung makam Mbah Muhammad Asyim. Keempat kompleks makam utama tersebut dibatasi masing-masing oleh pagar bambu.
Pada kompleks makam Syekh Abdul Jabar terdapat juga makam Mbah Mas’ud atau Rd. Dipakusumah (cucu mantu dari Sykeh Abdul Jabar), dan Nyimas Syu’batul Alam (istri Mbah Mas’ud). Pada kompleks makam Syekh Ja’far Shidiq terdapat juga makam Nyimas Ajeng Kalibah (istri Syekh Ja’far Shidiq), Nyimas Ajeng Sawiyah (juga istri Syekh Ja’far Shidiq), Nyimas Ajeng Arjawulan (masih istri Syekh Ja’far Syidiq), Eyang Badruddin (putra Syekh Ja’far Shidiq dari Nyimas Arjawulan), Eyang Mubarok, dan Eyang Zakaria.
Selanjutnya pada kompleks makam Nyimas Ayu Siti Fatimah terdapat juga makam Eyang Abdul Barri dan Nyimas Aini (saudari Nyimas Ayu Siti Fatimah). Pada kompleks makam Mbah Asyim (cucu mantu Nyimas Ayu Siti Fatimah) terdapat pula makam Mbah Muhammad Nail dan Mbah Muhammad Arif.
Syekh Abdul Jabar adalah seorang penyebar Islam yang pernah melanglang dan bermukim di sebuah daerah di Palembang, Sumatra Selatan. Konon, ketika ia kembali pulang ke kampung halamannya ke Cibiuk, Garut, masyarakat setempat menyebutkan bahwa sang prabu mulih atau pulang kembali. Sehingga dari situlah muncul nama Prabu Mulih untuk suatu daerah di Palembang, tempat Syekh Abdul Jabar pernah bermukim. Karena itu pula, ia sering juga disebut dengan nama Mbah Lembang, yang maksudnya asal Palembang.
Karena makamnya di kaki Gunung Haruman, Syekh Abdul Jabar sering disebut juga sebagai Sunan Haruman. Namun, sebutan Sunan Haruman juga terkadang ditujukan kepada Syekh Ja’far Shidiq.
Sumber : Galamedia Bandung



Download Arikel " Sambel Cibiuk " Di s\Samping Ini ! Free.......!






Download Materi Sawala " Ngaronjatkeun Kasenian Sunda" Free















Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages